” Saya selalu menyarankan ini, jika kalian masih muda, punya banyak waktu luang, tidak memiliki terlalu banyak keterbatasan, maka berkelilinglah melihat dunia. Bawa satu ransel di pundak, berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain, dari satu desa ke desa lain, dari satu lembah ke lembah lain, pantai, gunung, hutan, padang rumput, dan sebagainya. Menyatu dengan kebiasaan setempat, naik turun angkutan umum, menumpang menginap di rumah-rumah, selasar masjid, penginapan murah meriah, nongkrong di pasar, ngobrol dengan banyak orang, menikmati setiap detik proses tersebut.
Maka, semoga, pemahaman yang lebih bernilai dibanding pendidikan formal akan datang. Dunia ini bukan sekadar duduk di depan laptop atau HP, lantas terkoneksi dengan jaringan sosial yang sebenarnya semu. Bertemu dengan banyak orang, kebiasaan, akan membuka simpul pengertian yang lebih besar. Karena sejatinya, kebahagiaan, pemahaman, prinsip-prinsip hidup itu ada di dalam hati. Kita lah yang tahu persis apakah kita nyaman, tenteram dengan semua itu. Nah, kalau kalian punya keterbatasan, lakukanlah dalam skala kecil, jarak lebih dekat, dengan pertimbangan keamanan lebih prioritas. Itu sama saja. Lihatlah dunia, pergilah berpetualang, perintah itu ada dalam setiap ajaran luhur.”
-Tere Liye-
agree
Categories: Uncategorized
8 Comments
Duh, sibuk euyy.. hehehe π
sibuk naon??
sibuk menata hati mah heu euh.halah
ah, eta mah maneh sigana.. hahahaha
jadi, kita? kapan? kemana? jangan depan laptop doang.. π
bisa kapan aja kak.hehe
Setujuh, hayuk ka kite jalan2
hayuk2,,kirimin tiket bandung-batam dulu nil.hihi
Agree bgt…bgt…bgt…
Andai…mmm boleh ga ya berandai…hehehe…
Yg pasti pengen bgt melakukan the journey….
Andai…..(tetep)